April 20, 2024
April 20, 2024

LP2M IAIN KENDARI

Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Kendari

Peresmian PAUD Berbasis Masjid di Al-Markaz Al-Islamy Al-Munajat di Kabupaten Muna Pada Acara Penarikan Mahasiswa-Mahasiswi KKN IAIN Kendari

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh 460 mahasiswa-mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Kendari yang telah berlangsung selama kurang lebih 45 hari secara resmi berakhir pada hari ini, Kamis, 06 September 2018. Para mahasiswa dan mahasiswi peserta KKN yang tersebar di 9 (sembilan) Kecamatan di Kabupaten Muna ini diantar oleh Pejabat Desa/ Kelurahan masing-masing menuju titik kumpul di Masjid Al-Markaz Al-Islam Al-Munajat Kabupaten Muna untuk mengikuti acara resmi penarikan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Muna.

Tercatat 72 posko yang tersebar di 18 Kelurahan dan 54 Desa di mana para mahasiswa dan mahasiswi yang telah dibekali oleh para pembimbing institusi, telah mencurahkan segenap kemampuan mereka untuk melaksanakan salah satu tugas utama Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat.

Menurut Ketua Panitia KKN 2018 ini, Dr. H. Herman, M.Pd.I., tak terhitung banyaknya program yang telah direalisasikan untuk mendorong kemajuan masyarakat di Kabupaten Muna. Program-program tersebut mencakup Pendirian Taman Pendidikan Al-Quran, Pengembangan Tilawatil Quran, Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah, Pembentukan Remaja Masjid serta Majelis Taklim, Pembentukan Perpustakaan Masjid, Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat (industri skala UKM), dan Pembentukan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis Masjid yang peresmiannya akan menjadi tajuk utama acara resmi penarikan mahasiswa-mahasiswi KKN hari ini.

Pemda Kab. Muna dan Civitas Academica IAIN Kendari

Deretan kerja nyata yang mengisi keseharian para peserta KKN tersebut merupakan realisasi komitmen IAIN Kendari untuk pengembangan kajian Islam di Kabupaten Muna. Hal tersebut juga mencakup cita untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Al-Quran dan Sunnah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Muna.

Para Peserta Acara Penarikan Mahasiswa(i) KKN IAIN Kendari

Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Husain Insawan, M.Ag. dalam sambutannya pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa KKN IAIN Kendari kali ini adalah yang pertama kali dilakukan di Kabupaten Muna. Beliau juga menegaskan bahwa Lembaga PAUD di Al-Markaz Al-Islam Al-Munajat yang baru saja diresmikan saat itu terbilang unik karena terletak di daerah pesisir. Menurutnya hal tersebut membuka peluang pendidikan Al-Quran yang bisa diilhami wawasan maritim yang melingkupi kehidupan masyarakat Muna.

Peresmian PAUD Berbasis Masjid di Al-Markaz Al-Munajat

Senada dengan hal tersebut, dalam sambutannya yang mewakili Bupati Muna, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, Eddy Uga, S.H., M.Si., beliau menyatakan bahwa PAUD berbasis Masjid adalah wadah yang merangsang pembentukan karakter positif anak usia dini melalui input nilai-nilai ke-Islaman sehingga karakter tersebut dapat tertanam sepanjang hayatnya.

Para Inisiator PAUD Berbasis Masjid

LPPM IAIN Kendari yang diwakili oleh ibu Dr. Ros Mayasari, M.Si. menegaskan bahwa Masjid sudah saatnya bergeser dari paradigma sebatas pusat ibadah saja namun harus pula bertransformasi menjadi pusat pendidikan dan peradaban. Lembaga PAUD berbasis Masjid ini adalah wujud nyata kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Muna dan IAIN Kendari yang telah memperoleh Akta Pendirian dari Notaris dan izin operasional. Jauh hari sebelum peresmian, berbagai persiapan pemantapan telah dilakukan. Salah satunya adalah pelaksanaan Workshop Pelatihan Guru PAUD oleh LPPM IAIN Kendari yang modelnya telah diterapkan di Masjid Al-Markaz Al-Islami Al-Munajat ini.

Kondisi Kelas PAUD Berbasis Masjid di Al-Markaz Al-Munajat

Pada kesempatan yang sama, mahasiswa dan mahasiswi meluapkan rasa bahagianya telah melaksanakan KKN karena partisipasi masyarakat yang tinggi, dukungan, serta sambutan hangat Pemerintah Daerah yang patut diapresiasi. Mahasiswa menyampaikan harapan agar program-program yang telah direalisasikan hendaknya tetap dijalankan dan dilestarikan. Hal ini menyangkut kondisi Masjid yang tetap ramai dan menjadi basis kegiatan masyarakat setempat.